PROFIL CAMELIA MALIK


Camelia Malik lahir di Jakarta, 22 April 1955 adalah seorang penyanyi dangdut dan pemeran Indonesia. Mia, demikian biasa disapa, dijuluki sebagai "Diva Dangdut Jaipong". Hal ini karena tari jaipongan menjadi ciri khasnya saat membawakan lagu dangdut. Mia juga merupakan adik tiri dari musisi Ahmad Albar.

Awal Karier
Mia besar dalam lingkungan dunia perfilman. Ayahnya, Djamaludin Malik, adalah insan perfilman yang memiliki sebuah perusahaan film. Teman-teman ayahnya seperti Asrul Sani, Usmar Ismail, Fifi Young, dan Chitra Dewi, sering kumpul di rumah ayahnya. Mia mulai bermain film saat usianya baru 16 tahun. Film perdana dibintanginya bersama Rachmat Kartolo yaitu "Ratna".

Karier menyanyi
Awal karier artis berdarah Padang-Jawa-Arab ini di bidang tarik suara adalah pada awal 1970 saat suaminya (saat itu) Reynold Panggabean, menawarinya untuk menyanyikan lagu gubahannya, "Colak-colek". Lagu perdana Mia sukses besar dan melambungkan namanya pada deretan penyanyi top dangdut lainnya, seperti Rhoma Irama, Muchsin Alatas, Elvy Sukaesih, Rita Sugiarto dan Ellya Khadam. Saat itu, musik dangdut yang kata sebagian orang “Musik Kampungan” mulai digemari masyarakat termasuk masyarakat Jepang dan Amerika Serikat. Hal itu bisa dibuktikan saat ia tampil dalam acara Live Show Camelia Malik di Shibuya Seed Hall, Tokyo, Jepang. "Telah Lahir Musik Baru", teriak histeris pemuda-pemuda Jepang, sambil bergoyang menikmati musik dangdut. Demikian pula di Kota San Fransisco, Los Angeles, dan New York.

Kesuksesan Album Colak Colek memperkokoh posisi Mia sebagai penyanyi dangdut. Bahkan lagu Colak Colek mendapat penghargaan dari Pusat Penerangan ABRI. Mia pun tampil membawakan lagu tersebut di Istora Senayan Jakarta. Dia tampil bersama Hetty Koes Endang, Elvy Sukaesih dan beberapa penyanyi yang sudah lebih dahulu terkenal. Mia pernah terpilih sebagai biduanita Melayu paling populer 1978 -1981.

Album-album Mia berikutnya antara lain Raba-raba, Ceplas-ceplos, Gengsi Dong, Wakuncar, Murah Meriah dan Colak Colek II. Album-album tersebut sukses di pasaran, bahkan banyak yang telah difilmkan. Selain aktif melatih vokal dan gaya panggung, Mia juga terus belajar di dunia yang pernah ditekuninya, film. Kemampuan akting Mia berkembang karena bantuan sutradara-sutradara yang mengarahkan film yang dibintanginya, terutama sutradara Nawi Ismail.

Dalam perjalanan kariernya, Mia pernah tampil dalam Festival Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Pangkal Pinang di penghujung tahun 2003. Ia juga telah berkolaborasi dengan banyak musisi dan penyanyi dangdut di antaranya Evie Tamala, Iis Dahlia, Rhoma Irama, Ahmad Albar, Muchsin Alatas, Elvy Sukaesih, Rita Sugiarto dan sebagainya. Mia sempat beberapa kali menciptakan tembang sendiri yang mengantarkannya menerima penghargaan sebagai penulis lagu terbaik versi Anugerah Dangdut TPI 1999.

Kehidupan Pribadi
Pernikahan Mia dengan salah seorang pendukung The Mercys, Reynold Panggabean, harus berakhir pada 2 Maret 1989, setelah bertahan selama 12 tahun.

Sekitar dua bulan setelah perceraiannya, Mia sudah dipersunting Harry Capri, seorang bintang film. Pernikahan tersebut dilakukan atas saran Rhoma Irama, yang sekaligus menjadi wali hakim dari Mia. Pertemuan Harry Capri dengan Mia terjadi saat pembuatan sinetron Rona-rona. Dalam perjalanan pernikahannya dengan Harry Capri, Mia sempat mengalami keguguran saat mengandung anak pertama. Namun akhirnya Tuhan menganugerahkan 2 orang anak kepada mereka.

Filmografi
* Pendekar Bambu Kuning (1971)
* Ratna (1971)
* Lorong Hitam (1971)
* Angkara Murka (1972)
* Laki-Laki Pilihan (1973)
* Batas Impian (1974)
* Mencari Ayah (1974)
* Para Perintis Kemerdekaan (1977)
* Colak-Colek (1979)
* Jangan Coba Raba-Raba (1980)
* Gengsi Dong (1980) - (bersama Warkop DKI)
* Nada-Nada Rindu (1987)
* Pacar Ketinggalan Kereta (1989)
* Jaka Swara (1990)
* Dalam Sinar Matamu
* Di Bawah Lindungan Ka'bah

Diskografi
* Colak-colek (1979)
* Raba-raba (1980)
* Ceplas-ceplos
* Gengsi Dong
* Wakuncar
* Murah Meriah
* Colak Colek II
* Rekayasa Cinta (2002)
(id.wikipedia.org)

0 komentar:

Posting Komentar